3 Sep 2011

Titik Kecil




Desiran angin berhembus membelai wajahku yang terlihat pucat tanpa polesan bedak.
Mengibarkan pasmina panjang yang aku kenakan sebagai hijab.

Aku menghela nafas panjang lalu membuang pandangan jauh ke depan.
Tapi sayang pandanganku sangat terbatas.
Aku hanya dapat melihat titik kecil di kejauhan.

Aku mengernyitkan dahi dan menajamkan pandangan.
Namun tetap, hanya titik kecil yang dapat terlihat.

Berdiam mematung, mencoba menerka apa yang sebenarnya berada di ujung penghabisan pandanganku?
Tapi tetap… aku tak punya jawabnya.

Lalu aku mencoba berkawan dengan ilmu, dan …
“Abracadabra”
Ternyata dia bisa menjadi teropong buatku.
Membuat segalanya menjadi lebih jelas.
Menjadikan pandanganku jauh lebih luas.

Titik kecil itu mulai terlihat jelas dan semakin jelas, dalam penglihatanku.

Indah, bahkan sangat indah.
Kali ini aku tak ingin hanya dapat melihat.
Aku ingin menyentuh bahkan ingin dapat memiliki.

Tapi aku tak bisa menjadikan ilmu hanya sebagai teropong.
Kini aku mengubahnya menjadi sebuah peta.
Hingga aku tau kearah mana kaki ini harus melangkah, untuk mendapatkan titik kecil yang sebelumnya hanya dapat terlihat dari kejauhan.

Karena aku yakin ada sebuah kehidupan di dalamnya.


Ilmu lebih baik daripada harta. 
Harta, kaulah yang menjaganya, sedang ilmu...
dialah yang menjagamu


(Salam Sayang dan Cinta dari Hati)

- yuli -

Tidak ada komentar: