Sahabatku yang sedang dibuai cinta…
Saat ini bunga-bunga asmara
sedang bersemi di dalam dada. Bukan maksudku untuk membuat bunga itu layu. Saat
ini senyum ceria sedang bergelayut di sudut bibirmu. Bukan tujuanku untuk membuatnya
pudar.
Sudikah engkau untuk sejenak, berdialog dengan hati kecilmu
yang sedang terdiam membisu?
Dengarkanlah ungkapan hati yang tidak akan pernah
membohongimu, satu kali ini saja, biarkan imanmu yang berkata.
“Sayang …wajahku murung saat engkau berkhalwat dengannya. Aku
menjerit pilu ketika jemarimu kau biarkan berada dalam genggaman orang yang kau
sebut pujaan hati, namun aku lebih suka menyebutnya dengan “pujaan nafsu”. Air mataku
tak henti berderai ketika engkau saling melempar pandang dan berpelukan. Namun yang
paling mengiris perih hati, sedikitpun engkau tak dapat mendengar jeritku. Karena
engkau lebih memilih iblis untuk menjadi sahabatmu, sehingga dengan sangat mudahnya
dia menutup mata dan telingamu untuk aku.”
“Duhai sayang…sungguh aku sangat takut ketika titik-titik
hitam muncul menutupi wajahku, aku takut titik itu kian lama kian membesar, dan
jika itu terjadi artinya engkau telah mengusir aku dari dalam hatimu. Engkau akan
benar-benar mengusir aku dari dalam lubuk sanubarimu!”
“Jangan lakukan itu sayang…
Tahukah kamu, akulah yang sering menghiburmu ketika engkau
sedang gundah, akulah imanmu yang dengan seizin-Nya hanya aku yang mampu
membimbingmu menuju syurga-Nya. Malam ini, ketika semua mata terpejam dalam
buaian mimpi, ketika tiada suara lagi, dengarlah suaraku sayang. Tahukah engkau
bahwa aku rindu padamu. Aku rindu engkau yang setiap malam melantunkan
ayan-ayat suci Al-Qur’an, aku rindu engkau yang terbangun di tengah malam untuk
mensucikan diri. Aku rindu bisik dzikirmu dalam sunyi, dalam keramaian, sambil
duduk maupun sambil berdiri. Ingatlah kembali apa tujuanmu hadir di dunia ini,
untuk bersenang-senang dan bermaksiatkah?? Tidak sayang….tujuanmu hadir di
dunia ini adalah untuk menjadi khalifah fil ardh dan mencari bekal untuk engkau
pulang ke negeri yang kekal. Jikalau malam ini ternyata adalah malam terakhirmu
di dunia, apa yang akan engkau bawa kehadapan-Nya? Bagaimana engkau dapat
mempertanggung jawabkan semuanya? Sadarlah sayang…dengarkanlah hatimu dan
penjarakan nafsumu”.
“Kembalilah ke jalan-Nya”
yuli
yuli
1 komentar:
To Cancerian
Nice post..:)
Laksana AL-QURAN, apa yang tersurat, belum tentu itu yang dimaksud.Banyak orang bijak menentukan jalan cerita yang salah Semua berdasarkan atas kehendak pikiran. Apa yang engkau rasa buruk belum tentu buruk bagimu. Semuanya mempunyai tujuan. Disaat sebuah kebaikan timbul, sang kebaikan akan membuat keputusan.
Biarlah semuanya tetap rahasia.
Posting Komentar