26 Agu 2011

Ramadhan Akan Segera Pergi


Ramadhanku akan segera pergi,
Haruskah aku sambut dengan suka cita,
Atau dengan air mata?
================================================

Sudahkah dosa-dosa kita terampuni?

Sedangkan puasaku sering tidak khusyuk,
Hati ini masih sering menyimpan benci,
Tarawih tak setiap malam aku jalani,
Tilawah Qur’an pun belum sempat aku khatamkan.

Haruskah aku bergembira, atau bersedih?

Ramadhan akan segera berakhir,
Pusat-pusat perbelanjaan ramai dikunjungi,
Sedangkan Masjid-Masjid semakin sepi penghuni
Seakan tak ada umat muslim lagi.

Haruskah aku bergembira atau bersedih?

Sedang bibir ini seringkali lupa untuk berdzikir, 
Namun tak pernah lupa untuk bergunjing.
Padahal amalan yang paling ringan dilakukan 
Tetapi berat timbangannya adalah dzikir.

Sulit rasanya menambah ibadah-ibadah yang sunnah
Dan mengkhusyukkan yang wajib.
Padahal di bulan ini pahala digandakan berkali-kali lipat.
Sulit rasanya untuk setiap detik mengisi hati ini hanya dengan nama-Nya
Padahal setiap tetes nikmat yang kita rasakan adalah dari-Nya.

Haruskah aku bergembira, atau bersedih?

Sombongnya diri ini yang membiarkan Ramadhan berlalu begitu saja.
Padahal entah sudah setinggi apa tumpukan dosa-dosa ku kini.
Sombongnya diriku dengan apa yang kumiliki saat ini,
Padahal satu hembusan nafaspun tak sanggup aku ciptakan sendiri,
Namun aku telah membiarkan Ramadhan berlari sendiri.

Haruskah aku bergembira, atau bersedih?

Idul Fitri tinggal hitungan hari, 
orang-orang bersiap menyambut dengan suka cita
dan penuh kemenangan. Benarkah aku telah menang?

Sedang lidah ini masih tajam dan sering melukai.
Hati ini masih sering menyimpan dengki,
Mulut ini masih memakan bangkai saudara sendiri.
Dan tubuh ini? Masih sering menjadi incaran mata para lelaki.

Haruskah aku bergembira, atau bersedih?

Astaghfirullahaladzim…
Aku harus berkata apa Ya Allah…
Aku malu untuk meminta kepada-Mu agar dapat dipertemukan 
Kembali dengan Ramadhan selanjutnya, 
Sedang Ramadhan tahun ini aku sia-siakan.

Aku malu Ya Allah…
Aku malu untuk memohon agar dosa-dosaku Engkau ampunkan,
Sedang aku tak bersungguh-sungguh mencari Maghfirah-Mu

Aku malu Ya allah…
Untuk bersuka cita di hari Idul Fitri nanti.

Ya Allah di sisa Ramadhan ini,
Di detik-detik terakhir, di penghabisan bulan ini,
Sempatkanlah aku untuk dapat menggapai ampunan-Mu,
dalam sujud-sujud panjang di atas sajadah di penghujung malam
dengan butiran air mata yang akan membasahi wajah dan hatiku
Aku memohon pada-Mu, "Ampunilah Aku"

------------------------------------------------------------------------------------------

Barakallahu fiikum
Salam Sayang dan cinta dari Hati

- yuli -


17 Agu 2011

Peluru

Seribu peluru telah kau muntahkan
Meluncur tepat menuju sasaran
Menghujam dada dan menembus langsung melewati jantungku
Seketika itu juga aku roboh jatuh dan menyatu dengan tanah
Tubuh lunglai lemah tak berdaya kau biarkan terbaring di atas tanah

Kau melangkahkan kaki dengan tenang di atas tubuh yang terkapar tanpa daya
Tanpa dihantui rasa berdosa dan penyesalan kau sarungkan kembali senjatamu
Kau basuh tanganmu yang penuh darah
Kau kubur dalam-dalam senjata dan seribu selongsong kosong dari peluru yang telah kau muntahkan

Kini tangan dan tubuhmu telah bersih dari noda darah yang keluar dari tubuhku
Lalu bagaimana dengan aku?
Siapa yang akan mengangkat dan menyelamatkan jasadku dari hewan pemakan bangkai yang setiap saat bisa datang untuk menikmati daging segarku?

Aku tidak bersalah, mengapa aku yang harus dihukum
Seandainya benar aku bersalah
Paling tidak bawalah jasadku ketempat yang seharusnya
Agar jiwa ini tidak penasaran
Agar tidak ada dendam yang harus ku lampiaskan

(Salam Sayang dan cinta dari Hati)
- yuli -

14 Agu 2011

Batu Nisan

Hari ini …
Aku ingin mengukir sesuatu yang baru
Bukan sebuah prestasi yang dapat membuatmu kagum
Bukan pula hiasan dinding yang biasa di cari orang

Tapi aku ingin mengukir namaku di atas batu nisan
Bukan karena aku sedang berputus asa,
Tapi aku tak mau orang lain yang mengukirnya,
Kebanyakan dari mereka tak punya hati,
Mereka fikir orang mati tak akan pernah bangkit lagi,
Lalu membiarkan namaku pudar dan tak terlihat lagi.

Namaku dan batu nisan
kelak akan menjadi satu dan tertancap di atas tanah

Batu nisanku…
Aku tak ingin ukirannya cepat pudar
Agar mereka selalu dapat melihat namaku disana
5 tahun, 10 tahun atau bahkan 100 tahun kemudian, namaku masih terukir di atasnya.
Karena aku tidak ingin mereka melupakanku.
Melupakan “yuli si orang biasa”

Apa yang ada dibenakmu, kala engkau melihat namamu terukir di atasnya?
Menangis? Menjerit?
Aku membayangkan itu setiap kali aku mengunjungi makam saudara-saudaraku.

Apa yang akan terjadi setelah aku berada di dalamnya?

Batu nisanku…
Apa engkau sedang menungguku.
Menunggu tangan orang lain yang akan mengukirkan namaku.
Atau sedang menunggu tanganku untuk dapat mengukirnya sendiri?

Batu nisanku…
Semoga saat tubuhmu tertancap di atas tanah,
Aku telah menjadi bidadari penghuni syurga


Salam Sayang dan Cinta Dari Hati
- yuli -



10 Agu 2011


Aku tak dapat bersuara, namun penaku selalu berkata.
Aku tak ingin kalian pergi, karena aku akan sangat kehilangan.
Aku tak pernah tau cantiknya rupamu.
Akupun tak pernah melihat ketampananmu.
Namun semua itu tak menjadi penghalang bagiku untuk dapat menyayangimu.

Ingatkah kamu?
Sewaktu aku sedih, kau datang membawakan aku sekuntum bunga yang tak dapat aku sentuh.
Namun aku dapat mencium harumnya melalui untaian kata2 yang kalian rangkaikan untukku.

Tahukah kamu?
Sewaktu engkau putus asa, hati ini tak sanggup berlari, aku mendekapmu dengan lembaran kasih yang kurajut sendiri.
Kau buat aku tersenyum dalam sunyi.
Dan menjadi kawan dalam sendiri.

Kalian yang berada jauh di sana.
Hati kita dapat menyatu melalui kata-kata mesra yang aku kirimkan untukmu,
dan cukuplah kerinduanku terobati karena kalian telah menyambutnya walau tanpa sepatah kata.


Salam Sayang dan Cinta dari Hati

- yuli -

8 Agu 2011

Selamat Malam Cinta...



Biarkan malam memeluk erat tubuhmu yang letih.
Jangan kau tolak jemari waktu yang bergerak menghampiri hingga angin dingin datang menyelimuti.
Tubuhmu akan segera menghangat seiring dengn degup jantungmu yang mengalun perlahan.

Jangan lupa sisipkan doa diantara tarikan nafasmu, hingga mimpi akan membawamu bertemu dengan kekasih hati yang akan terbias melalui guratan-guratan tipis senyum di wajahmu.

Hingga saat fajar tiba, kau masih dapat menyisakan senyum untuk menemanimu beraktifitas esok hari…

- yuli -

3 Agu 2011

Waktu

Malam ini sebelum aku tiba di pembaringan dan terlelap, aku bertanya dalam hati...
Apakah yang telah aku kerjakan seharian tadi? adakah yang telah aku perbuat? Atau aku hanya menghabiskan sisa umurku tanpa ada sesuatu yang bermakna?
Pagi tadi telah berlalu dan akan berganti dengan pagi yang baru, dan akan begitu seterusnya.

Namun adakah sentuhan makna dihari-hariku yang telah pergi?
Adakah seuatu yang berharga yang aku tinggalkan bersama menit demi menit yang telah berlalu?
Adakah kerja keras yang aku lakukan untuk menyambut pelangi esok hari?

Ataukah, aku telah membiarkan waktu berlari sendiri dan aku hanya terpana melihatnya.

Oh Tuhan, mengapa baru malam ini aku menyadarinya, sedangkan jatah hidupku telah berkurang lagi 24 jam yang lalu,
Oh Tuhanku...ternyata aku telah melewatkannya dengan sia-sia,
Andai sang waktu dapat mendengar jeritanku, ingin aku berteriak...

"HAI WAKTU, KEMBALILAH!! Berhentilah berputar barang sejenak agar aku dapat menebus kesia-siaanku pagi tadi, atau kalau boleh aku meminta putarlah kembali pagimu yang tadi agar aku dapat menorehkan sesuatu yang berharga yang dapat aku nikmati pada pagimu yang lain"

Tapi tidak...sang waktu tidak akan dapat mendengar teriakanku, lagipula dia tidak tahu bagaimana caranya berjalan mundur.
Yang dia tahu hanya ada satu jalan, yaitu jalan yang ada dihadapannya dan tidak ada seorangpun yang dapat membuatnya berhenti berlari.

Oh waktu...kejamkah dirimu terhadapku sehingga membiarkan diriku terbalut penyesalan dan tidak dapat mengambil waktuku yang telah lalu?
Atau justru aku yang telah kejam terhadap dirimu sehingga membiarkan engkau berlalu dan terus berlalu tanpa berusaha menyapamu?

Tuhan...malam ini aku mohon, ingatkan aku esok hari akan waktu yang terus berlari, agar aku dapat ikut berlari bersamanya.

(Salam Sayang dan Cinta dari Hati)
- yuli -